28 April 2011

Derita Sang Ayah ( Tamat )

Siang itu aku sedang bekerja seperti biasa...tiba2 aku mendapat telfon dari kakak kalau aku diharuskan pulang karna besok Ayah akan berangkat ke kampung. Aku sempet kaget karna Ayah bener2 mau pergi meskipun kondisi tidak begitu baik. Awalnya ku pikir Ayah hanya iseng waktu ngomong2 mau pulang kampung dan mengajak kami pindah semua....dengan biasa aku katakan ketika itu " ahhh kalau tinggal di kampung gak maulah Yah...nanti kami mana ada kawannya, lagian kan saudara kita udah banyak yg disini.

Sore aku pulang dari kerja jam 4 sore dan langsung beli tiket pulang ke tg pinang , sampailah aku dirumah pukul 6 sore....maklum tempat kerjaku jauh , jika menggunakan kendaraan memakan waktu 2 jam lebih , jika naik spit 30 menit disambung dengan kendaraan 30 menit jadi kira-kira 1 jam lebih juga.

Langsung aku kekamar Ayah..salaman dan bertanya kabar, juga menanyakan apa harus berobat sampai ke kampung.
Jawabannya ketika itu....." Sepertinya disini ada yang tidak suka dengan kita terutama Ayah..mungkin karna kita senang jadi ada yang tidak suka jadi ayah dibuat sakit. Tapi ya..sudah Ayah hanya pengen sembuh, pengen lihat kalian itu menikah, mau lihat Nur sama Joko itu sampai tamat sekolah...jadi kamu gak usah mikir banyak.
Tapi Ayah punya satu permintaan....ikutlah dengan Ayah...tinggallah disana, kalau kakak sama abang kan gak mungkin mereka sudah punya keluarga.
Kalau bisa kamu sama Joko ikut ayah dulu nanti kalau Nur udah lulus biar dia nyusul sama harti.

" aku kaget dan bingung apa yang mau aku katakan...disebelah pihak aku tak ingin ayah sendirian, tapi disisi lain aku tak ingin tinggal di Jawa.

Ayah...maafin aku, bukan aku gak mau ikut ayah dan bukan aku gak sayang ayah...aku mau mengatar ayah ke jawa dan kita pulang lagi tapi kalau untuk tinggal diJawa aku gak mau. Sementara Joko adekku sama sekali gak mau dekat dengan ayah malam itu...diajak bicara dia juga gak mau...waktu itu dia berumur 8 tahun. Kami 6 bersaudara...kami semua disayang Ayah...tapi kata orang dan saudara2 kalau ayah itu lebih sayang sama aku dan Joko, mungkin karna aku pendiam dan suka nurut kata ayah sementara joko anak laki2 paling kecil..meskipun ada abang tertua tetapi Ayah entah mengapa tidak begitu percaya kepada Abang.

Malam itu sebelum Ayah berangkat Bapak Notaris datang kerumah....Ayah membagikan beberapa tanah miliknya kepada kami, jika ia tidak panjang umur dan tidak bisa kembali lagi ke tg pinang..akhirnya surat2 kuasa dan lain2 diserahkan kepada kakak perempuan kami yg pertama...( disini terbukti emang ayah tidak begitu percaya kepada abang ). Setelah semua selesai tanda tangan dan bapak notaris pulang.

Malam itu aku tidur bersama Ayah...sesekali ayah meminta aku untuk memijit leher dan kakinya..benar2 malam itu aku tidak bisa tidur, apakah aku ikut atau tidak...apakah keputusan menolak permintaan ayah salah atau tidak. Ayah ingin sekali tidur dengan Joko tetapi dia tidak mau.
Wajah Ayah yang tak lepas dari pandangan gelisah tidurku....sepertinya aku tak dapat lagi melihat wajah ini. Meskipun akhirnya Ayah mengatakan .." Ya sudah tapi nanti kalau Nur sama Joko udah lulus baru kejawa aja sama-sama.

Tibalah dimana Ayah harus berangkat...setelah ayah beberapa kali membujuk aku dan hatiku tidak luluh juga akhirnya abang yang menemani ayah pulang kampung bersama saudara kami. Semua persedian dan sejumlah uangpun sudah dipersiapkan....., saat mau berangkatpun ayah masih juga mengingatkan aku dan adik2ku untuk tetap menyusulnya.
Aku sedih menangis tak henti....saat aku memeluknya, menciumnya, menatap wajahnya aku merasakan kalau hari itu adalah hari terakhir aku akan bertemu dengan Ayah. Berat rasa ingin melepaskan...meskipun sudah kubujuk dan kupaksa untuk tidak pergi tetapi ayah tetap nekat mau pergi juga. Pandangan mataku tak lepas darinya....uluran tangan terakhirpun tak bisa aku melepaskannya.
Benar2 nyata....Ayah pergi meninggalkan kami, saat itu aku hanya berdoa kepada Tuhan semoga ayah diberi keselamatan dan kesehatan dan segera aku menjemputnya pulang.

Rumah begitu sepi dan kosong....sepertinya aku baru saja melepaskan tanggung jawab yang sebenarnya harus aku jaga, penyesalanpun datang dimana aku menolak ajakan ayah. Menagis semalaman dan berdoa sepanjang malam. Semoga Tuhan memaafkan aku anak yang durhaka ini.....membuat Ayah kecewa itu bukan tujuanku, aku hanya ingin derita yang ayah alami berakhir.

Empat bulan sudah kepergian ayah...kami selalu menelfon dan menanyakan kabarnya, Alhamdullilah Ayah sudah mulai membaik , ternyata berobat dikampung bisa meringankan sedikit derita ayah selama ini. Aku masih tetap bekerja seperti biasa begitu juga adikku. saling membantu untuk kelanjutan sekolah ke2 adik kami.

Awal November 2003, telfon ayah yang tidak biasa...beliau mengatakan mulai kangen dengan kami dan rasanya ingin pulang. Syukurlah akhirnya Ayah ingin pulang juga dalam hatiku....Ayah minta dijemput oleh kami. Dia sepertinya sudah kangen sekali dengan kami.....rasa bahagia dan penantian kami beberapa bulan akhirnya terjawab kalau akhirnya kami bisa berkumpul lagi dan tidak jadi untuk tetap tinggal dijawa.
Tiket kapan berangkat pun sudah dipesan....pada saat itu sedang puasa jadi jika rencana berjalan lancar makan hari raya kami bisa berkumpul bersama.

Ternyata semua hanya rencana....semua kembali lagi kepada Yang Maha Mengetahui, belum sempat lagi tanggal keberangkatan aku dan Abang untuk menjemput tepatnya jam 3 pagi saat sedang ingin bangun sahur. Telfon dari kampung datang yaitu Adik Ayah kami yang di Solo...mengabarkan kalau Ayah sudah meninggal dunia sekitar jam 2.45....Ayah kelihatan sehat, senyum dan tenang dalam tidur terakhirnya....saat hendak sholat tahajut ayah menghembuskan nafa terakhir.

Membuat aku dan kami semua tidak percaya.....sungguh tidak percaya, tapi semua itu nyata. Ayahku sudah meninggal.... dan esoknya Ayah ikuburkan di Solo tidak jauh dari kuburan Ibunya....menyesal tiada guna ketika itu, menagis sampai darah penghabisan pun tiada guna ketika itu....hanya sesak dada yang selalu tinggal dalam nafas hidupku ini. Dalam setahun ditinggalkan Ibu dan Ayah untuk selama-lamanya. Apa yang akan terjadi dalam jalan hidupku dimasa depan pun aku tidak tau.....rasa ingin berteriak, dan teriak..tidaaaaaaaaaaaaaak mungkiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin.

Jadi tepatnya lebaran tahun 2003 itu adalah sepi...dan sepi sampai kinipun selalu sepi, selalu terbayangkan Ayah dan Ibuku ada...menyambut ketika kami pulang, menanyakan kabar apakah aku baik2 saja atau tidak, mau makan apa dan banyak yang aku impikan seperti tahun2 sebelumnya. Semua itu hanyalah harapan yang tidak mungkin terwujudkan kembali.

Cinta sejati Ayah kepada Ibu yang sampai akhir hayat...Ayah yang sangat menyayangi ibu memilih untuk tinggal bersamanya di sisi Allah. Meskipun kuburan Ayah dan Ibu berjauhan tapi aku yakin diSurga sana mereka berdekatan dan selalu bersama.

Ayah maafkan aku...maafkan aku yang sudah membuat ayah kecewa, tapi aku janji aku akan tetap menjaga adik2ku ...sampai mereka memiliki keluarga dan mandiri...aku akan tetap melihatnya.
Ya Allah tempatkanlah Ayah dan Ibuku disisimu, Jauhkanlah mereka dari siksa kuburMu...Ya Allah.

Sekian....



20 April 2011

Derita Sang Ayah ( Part 3 )

Selain Ayah ...ibu adalah segalanya buat aku, dengan beliau aku bisa berbagi kesedihan , kegembiraan, cerita tentang teman, tentang pria yang aku suka...tentang bagaimana memasak sayur ini dan itu, tengan bagaimana membuat kue yang enak....dan banyak hal yang bisa aku bagikan kepada Ibu dan tidak bisa aku bagikan kepada ayah.

Tapi kejadian ini nyata...ibuku benar2 sudah tidak ada....saat aku tersadar aku langsung mengambil air sembahyang, duduk tepat disebelah ibu membacakan surat yasin..setelah selesai waktunya ibu dimandikan. Karna hari itu benar2 aku yang sedang ditunggu....Ibupun di angkat dan itulah pertama kali aku melihat benar2 di hadapanku orang yang sudah meninggal dunia, dipangkuan kami sampai selesai ibu dimandikan sampai selesai dan kami angkat kembali keruang tengah untuk di khafani.

Air mata yang aku tahan tetap saja ingin menetes...membuat kakakku selalu menegur aku, jangan menagis...jangan menagis, doakan saja ibu supaya lebih tenang, jangan kamu menagis....
Selesai semua...selepas Sholat Zuhur ibuku dimakamkan tidak jauh kurang lebih 2 kilometer. Disitulah rumah terakhir ibuku....kami semua pergi kekuburan kecuali ayahku, tidak kuat dan tidak tahan karna istri tercinta pergi.

Selesai sudah...seperti biasa ada kenduri, tahlilah dan sebagainya.....tapi tidak selesai bagi ayahku, penyakitnya semakin parah dan parah.....kesedihan yang berlarutan membuat ayahku drop dan tidak bisa melakukan apa-apa, makan tidak selera , tidak mau keluar kamar, merasa menyesal setelah kepergian ibu, sampai akhirnya ayahku sakit tenat dan masuk kerumah sakit lagi. Beberapa hari masuk rumah sakit alhamdullilah bisa pulang...tapi kondisi yang tidak begitu pulih 100 %. Dari kesedihan itulah membuat ayah semakin tambah kurus dan sangat kurus...untuk berjalan saja tidak bisa, meskipun sebelumnya sudah begitu tetapi lebih parah setelah di tinggal ibu.....Ayah selalu mengatakan kenapa ibu pergi, kenapa tidak aku saja yang pergi...seolah-olah semua itu gara-gara ia.

Kurang lebih 2 bulan ayah seperti itu....tetapi yang membuat aku tabjub dan tak disangka ayahku mau mengikuti saran kami dan alhamdullilah pengobatan Bapak pintar ini membuat sedikit berkurang, ayah mulai bangkit dan lebih bersemangat...meskipun harus di bantu tetapi ia benar2 bertekat kalau ia harus sembuh demi kami.
Setiap pagi berjemur matahari.....duduk sebentar, jalan sebentar....terlihat ada perubahan yang lumayan. meskipun rasa sakit terkadang datang kembali. Meskipun tidak pulih 100% tapi sudah sangat membantu bagi kami.

Hingga pada pertengahan Juni ayah minta di antar ke kampung halamannya yaitu JaTeng Solo...ayah ingin bertemu keluarganya dan berobat disana, karna menurut saran dari orang pintar di kampung halamannyalah ayah bisa sembuh.
Saat itulah aku mengecewakan Ayah....

14 April 2011

Derita Sang Ayah ( Part 2 )

Ibu yang mulai tak sabar dengan Ayah...disini Ibu benar-benar diuji kesabarannya, kerap kali ayah marah, tak sabar dan selalu saja Ibu menjadi sasaran...
Ayah ingin sekali sakit kepala yang selalu datang tak di rasa olehnya...ia merasa tanggung jawab sebagai kepala keluarga masih banyak yang harus di lakukan jadi Ayah hanya ingin penyakitnya segera sembuh dan pulih seperti sedia kala. Ibu yang selalu berusaha kesana kemari untuk kemudahan dan kesembuhan Ayah. Tapi apalah daya...ibu hanya bisa berusaha dengan apa yang ia bisa lakukan dan selebihnya ibu dan kami hanya berserah kepada yang Maha Pencipta. Meskipun aku tak tega melihatnya bila rasa sakit itu datang.

Tempat kerjaku lumayan jauh jadi hanya sesekali saja aku pulang, ketika aku pulang barulah aku dapat menemani ayah, dari menjaga tidur malam, memijat kaki dan punggung sampai memijat leher. Hal ini tak kenal waktu dilakukan...bila ayah mengerang sakit pada waktu malam maka harus dilakukan malam itu juga. Dan tak jarang ibu selalu keluar malam hanya untuk minta air putih kepada orang pintar agar rasa sakitnya berkurang.

Adikku akhirnya mendapat pekerjaan...karna ia merasa kasihan juga kalau hanya aku yang mencari uang, meskipun ada sedikit tabungan ayah dan ibu itu belum tentu cukup bila sewaktu2 ayah harus masuk rumah sakit lagi.
Tak lama adikku menemani ayah dan ibu dirumah dia pun mendapat pekerjaan sebagai SPG Kosmetik Sary Ayu. Alhamdullilah tempat kerjanya tidak jauh dan gajinya lumayan....disinilah kami berdua saling tolong menolong bahu membahu...dan hubungan kami sebagai kakak adik semakin tambah akrab dengan apa yang kami alamai. Aku tetap bersyukur ketika itu...meskipun derita dan kesedihan selalu datang tapi aku masih diberi adik yang pengertian, ibu yang sangat sabar dan ayah yang begitu kuat dengan penyakitnya..meskipun terkadang aku suka tidak tega bila rasa sakit itu datang menyerang ayah....Ya Tuhan..kapan ini berakhir, aku tak tega Ya Allah..

Jika Ayah kambuh...
Sakit kepala yang tak tertahankan...ayah akan meraung-raung kesakitan, rasa sakit akan hilang dengan perlahan bila kami memijitnya pelah2 dibagian leher belakang. Dengan cara ini ayah bisa sedikit tenang. Meskipun rasa sakit itu tak berkepanjangan dan hanya sebentar tetapi rasa sakit ini sering timbul.
Bila sudah begini semua yang di lakukan ibu salah di mata ayah...maka seringnya ibu dimarahi ayah. Sampai akhirnya kesabaran ibu pun hilang...dan ibu mengatakan

" Kalau begini terus mending aku mati aja , aku tidak tahan Ya Allah..."

Ibu tau Ayah ingin sembuh, tidak mau dikata suami yang tak berguna tetapi ibu ingin Ayah mengerti dengan keadaannya. Hanya dengan sabar, banyak berdoa mungkin akan meringankan apa yang terjadi. Tapi tidak dengan ayah yang mengalaminya....

Sampai akhirnya Ayah menjadi kurus sekali.....penampilan yang dulu gagak badan besar kini hanya kulit pembalut tulang, semua habis dengan penyakitnya. Mata sebelah yang mulai menutup dan kabur, rambut yang mulai berguguran...begitu juga dengan telinga yang mulai tak mendengar.

Hingga pada akhirnya setelah kurang lebih 4 tahun dilalui Ayah...siapa sangka kalau Ibu yang begitu sehat kesana kemari, menjaga ayah siang dan malam, setia menemani meskipun selalu dimarah ayah, tak pernah mengeluh sakit pada anaknya...selalu menanyakan aku kapan akan menikah dan menikah sampailah dimana hari itu anak dari ibu tiri ibu menikah dan hari itu juga ibu masuk rumah sakit , dan ibu pergi meinggalkan kami untuk selama-lamanya. Tepatnya pada tahun 2003 tanggal 8 dibulan maret..aku pernah menceritakannya di sini.

Seluruh warga kampung kaget dan shok bagaimana dengan aku yang mengalaminya....tak dapat berkata dan aku hanya seperti orang bodoh yang tak tau apa2. Pada saat aku ditelfon oleh abang iparku disuruh pulang.

Aku tak curiga sedikitpun pada ibu karna 2 hari sebelum ibu meninggal aku masih sempat bertemu dan membuatkan sayur bayam untuknya. Dalam pikiran jelekku hanyalah ayah yang mungkin terjadi sesuatu.......aku tak tenang, pikiran kosong...spit yang begitu lama sekali datangnya. Dipelabuhan tg pinang aku sudah ditunggu oleh abang iparku...dan sampailah aku dirumah pukul 9 pagi, dirumah sudah banyak sekali orang berkumpul dengan pandangan iba terhadap aku...aku jalan hanya dengan satu tuju dan arah yaitu ruang tengah dimana seseorang sudah terbaring dengan ditutup kain panjang.

Mungkin aku pingsan ketika itu...sampai akhirnya aku tersadar kalau ibu sudah tiada, pergi untuk selamanya. Aku tidak percaya..ibu benar2 pergi, aku tak percaya ibu benar2 meninggalkan aku dan adik2ku...aku tak percaya ibu benar2 sudah pergi. Apa yang akan terjadi dengan aku dan adik2ku tanpa Ibu Ya Allah....

11 April 2011

Derita Sang Ayah ( Part 1 )

Awalnya aku tak bisa menerima ini semua , setelah dokter mengatakan kalau Ayahku terkena Kanker Otak stadium Akhir. Waktu itu segala usaha dicoba... dokter hanya bisa mengatakan sedikit peluang yang ada untuk melakukan operasi karna kanker tersebut sudah menjalar ke daerah mata, telinga dan belakang. Aku dan keluarga hanya bisa pasrah dengan apa yang terjadi....meskipun dokter menyarankan untuk pergi ke S'Pore..tapi apalah daya tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan. Sementara pengobatan ini saja sudah menghabiskan beberapa harta milik beliau..dari tanah, kendaraan yang mengharuskan dijual.

Meskipun itu sudah diputuskan, kami tetap melakukan pengobatan hingga kepengobatan kampung, dari singse..orang pintar dan kalau tidak salah sudah 8 orang pintar yang kami coba. Hanya saja pengobatan singse yang bisa dibilang lumayan cocok tetapi ayah yang tak kuat karna keluhan yang ia rasakan sungguh menyiksa kepalanya jika sudah minum obat dari singse tersebut. Sampai akhirnya derita sang Ayah berhenti karna Tuhan menjemput Ayah untuk tinggal disisiNya....yang sebelumnya Tuhan terlebih dahulu memanggil Ibuku.

Kisah ini dimulai...
Waktu itu aku masih sekolah menengah kelas 3....ayah selalu saja mengeluh kepala sakit, tapi rasa sakit itu tak berkelanjutan melainkan sebentar sakit dan sebentar hilang. Menjalani pemeriksaan dan dokter mengatakan tidak apa-apa ini diakibatkan kecelakaan yang pernah dialami.

' Benar Ayah pernah mengalami kecelakaan..pada waktu itu bulan puasa kendaraan ayah di tabrak dari belakang dan menyebabkan kepala ayah luka, juga tulang siku sedikit bergeser...Alhamdullilah Ayahku masih diberi umur yang panjang...menjalani perawatan dan sembuh...mungkin ini penyebabnya kenapa ayah suka sakit kepala.

Aku pun tamat sekolah, dan bisa melanjutkan sampai D1 jurusan Sekretaris Komputer dengan biaya sendiri terselesaikan ( waktu itu aku sambil bekerja pada waktu malam dan siang ambil kursus )...dan tak makan waktu lama begitu Wisuda ..Sertifikat keluar akupun mendapatkan pekerjaan. Aku bekerja dipulau yang lumayan sunyi tapi aku suka suasananya , sementara adikku baru tamat sekolah menengah dan tak menunggu lama juga dia langsung mendapatkan pekerjaan di pulau Batam waktu itu tahun 1998. Jadi aku dan adikku terpisah pulau..sementara kedua adikku lagi Nur dan Joko masih sekolah...Joko yang masih SD dan Nur SMP. Sementara kakak dan abangku sudah berkeluarga mereka mempunyai kehidupannya sendiri.

Aku, adikku, Nur dan Joko ...kami berempat sangat dekat sekali, bisa dibilang saling pengertian dan saling bantu. Tapi yang paling dekat di hatiku adalah adikku Suharti ....kami sangat dekat sekali.
Zaman aku dulu HP sangat jarang dan mahal ...jadi kami bisa berhubungan hanya melalui Wartel ke perusahaan dan bila ingin menanyakan kabar ke rumah, kami melalui telfon rumah tetangga yang baik hati untuk selalu mengantarkan kepada Ayah kami. bila kami melefon ....kebetulan rumah tetangga kami berdekatan.

Enam bulan berlalu...Ayah mulai sakit kembali, sakit hilang dan datang lagi..ini sering terjadi sampai berjalan kira2 2 tahun. Tepatnya tahun 2002 adikku habis kontrak dibatam dan dia memilih untuk pulang kerumah mencoba mencari pekerjaan ditg pinang agar bisa melihat-lihat. Ternyata Tuhan tak menginginkan ia bekerja melainkan harus dirumah untuk tetap menjaga Ayah yang bisa dibilang sudah mulai sedikit parah sakitnya. Dan Ibu yang mulai tak sabar dengan apa yang terjadi.

8 April 2011

Kau Sahabatku

Sosok yang tak pernah aku lupa.....dia selalu menjadi penyemangat dan tersenyum indah kala pagi datang hingga mentari pulang keperaduannya. Dari jauh kau memangil , menjabat tanganku dan mengatakan selama jalan.

Sedikit janji terucap yang membuat aku juga semua wanita akan merasa sangat bahagia sepanjang hari . Tapi sayang kala janji itu tak sesungguhnya di katakan justru kata yang dapat menyakiti hingga membekas sepanjang tahun dan mungkin sepanjang hidup.

Pilihan tepat bagimu...dan kau berhasil untuk ini. Kau membiarkan aku menagis tanpa teman, kau juga membiarkan aku tak berkata sepanjang hari.
Dari semua ini hanya kata maaf yang selalu kau lantunkan bila bertemu. Hingga pada akhirnya aku dapat menerima keputusan itu setelah sekian lama....karna kau adalah sahabatku.

7 April 2011

Cinta, Kekasih, Kegagalan dan Persahabatan

Sering kali Cinta membuat kita menjadi sakit hati.

Sedangkan Kekasih suka membuat kita menjadi lupa diri.

Dan Kegagalan terkadang membuat kita Patah Hati.

Namun Persahabatan akan membuat hidup kita menjadi lebih berarti...

sms nyasar

Setelah di baca dan disimak bisa dibilang SMS tersebut ada benar dan tidak juga, karna tidak semua orang merasa sakit hati atau lupa diri apalagi patah hati dalam Cinta, kekasih dan kegagalan.

Persahabatan yang selalu membuat kita merasa lebih nyaman dan saling pengertian...bener banget

......namun sangat sulit untuk mendapatkan persahabatan yang benar2 mengerti akan hati kita. Karna Sahabat sebenarnya dia akan selalu ada untuk kita baik itu susah, senang sedih dan gembira. Untuk itu jangan hanya mengingat tentang kegagalan , kesedihan atau sakit hati pada diri kita...meskipun kita memalui itu sebaiknya lebih mengingat kepada yang baik, senang dan bahagia.

5 April 2011

Maafkan Aku

Sepertinya Ayah merindukan dan menginginkan aku untuk selalu menyanyikan pujian-pujian yang merdu selesai sholat Magrib, dan sepertinya Ayah juga menginginkan aku untuk selalu membacakan doa untuknya.
Tapi aku menyadari kesalahan itu...karna beberapa hari ini aku tak khusyuk menghadapNya, dan melewatkan moment penting yang seharusnya aku lakukan sehabis Sholat Magrib, meskipun anakku selalu bilang " ibu gak ngaji.

Beberapa hari ini aku absen karna lelah, niat hati melakukannya pada Sholat Malam atau Subuh tapi karna terlalu lelah jadi terlewatkan begitu saja. Semoga saja dalam minggu ini terselesaikan dan aku dapat melakukannya dengan Khusyu kembali membacakan Ayat-ayat Alquran.

Untuk Ayah, kau sudah dua hari ini hadir dalam tidur malamku ....aku rindu sekali ayah, kau menyarankan aku untuk banyak makan buah saja, dan malam berikutnya ayah hanya melihatku tanpa berkata-kata.....apa Ayah tau kalau aku sedang sakit.

Hadirnya Ayah dalam mimpiku , aku ceritakan kepada kakak dan Abang mereka bilang kalau mereka tak pernah mendapat kunjungan Ayah meskipun dalam mimpi. Tapi kenapa Ayah selalu saja hadir dalam mimpiku...apa aku terlalu banyak dosa padaMu Ayah , atau karna aku telah menolak permintaan Ayah dulu. Maafkan aku Ayah seandainya saja dulu aku ikut denganmu mungkin aku bisa menemanimu pada saat-saat hari terakhirmu. Maafkan aku Ayah...maafkan aku.

Kata-kata Ayah selalu aku ingat dan terus terdengar ditelingaku..meskipun sudah 8 tahun terlewatkan tetapi aku masih ingat akan ajakanmu dulu. Ayah begitu mengharapkan aku untuk ikut dengannya tapi aku menolak lantaran pekerjaan dan aku tak menginginkan tinggal di kampung. Dari kami berenam Ayah hanya memilih aku dan Joko tetapi justru kami berdua yang mengecewakan Ayah. Setelah 6 bulan berlalu sudah niatku untuk menjemputmu ketika itu semua hal sudah dipersiapkan tinggal menunggu hari yang pas untuk aku berangkat, tapi Tuhan begitu sayang padamu sehingga aku tak dibenarkan untuk melihatmu yang terakhir kali.

Aku tau...Ayah begitu sayang dengan aku dan Joko sehingga membuat kecemburuan , tapi rasa sayangmu itu justru membuat Ayah menjadi kecewa karna aku. Ayah maafkan aku...maafkan aku. Selalulah hadir dalam mimpiku agar aku dapat mengetahui apakah Ayah baik-baik saja disana.
Untuk Ayah tercinta...semoga Ayah mendapatkan tempat yang baik...karna aku tau Ayah adalah orang hebat dan baik hati selama hidup didunia ini.

**
Sudah 2 malam ini mimpi ketemu Ayah...jika dilihat dia begitu sehat dan tak terlihat murung. Tanda apakah ini??