11 April 2011

Derita Sang Ayah ( Part 1 )

Awalnya aku tak bisa menerima ini semua , setelah dokter mengatakan kalau Ayahku terkena Kanker Otak stadium Akhir. Waktu itu segala usaha dicoba... dokter hanya bisa mengatakan sedikit peluang yang ada untuk melakukan operasi karna kanker tersebut sudah menjalar ke daerah mata, telinga dan belakang. Aku dan keluarga hanya bisa pasrah dengan apa yang terjadi....meskipun dokter menyarankan untuk pergi ke S'Pore..tapi apalah daya tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan. Sementara pengobatan ini saja sudah menghabiskan beberapa harta milik beliau..dari tanah, kendaraan yang mengharuskan dijual.

Meskipun itu sudah diputuskan, kami tetap melakukan pengobatan hingga kepengobatan kampung, dari singse..orang pintar dan kalau tidak salah sudah 8 orang pintar yang kami coba. Hanya saja pengobatan singse yang bisa dibilang lumayan cocok tetapi ayah yang tak kuat karna keluhan yang ia rasakan sungguh menyiksa kepalanya jika sudah minum obat dari singse tersebut. Sampai akhirnya derita sang Ayah berhenti karna Tuhan menjemput Ayah untuk tinggal disisiNya....yang sebelumnya Tuhan terlebih dahulu memanggil Ibuku.

Kisah ini dimulai...
Waktu itu aku masih sekolah menengah kelas 3....ayah selalu saja mengeluh kepala sakit, tapi rasa sakit itu tak berkelanjutan melainkan sebentar sakit dan sebentar hilang. Menjalani pemeriksaan dan dokter mengatakan tidak apa-apa ini diakibatkan kecelakaan yang pernah dialami.

' Benar Ayah pernah mengalami kecelakaan..pada waktu itu bulan puasa kendaraan ayah di tabrak dari belakang dan menyebabkan kepala ayah luka, juga tulang siku sedikit bergeser...Alhamdullilah Ayahku masih diberi umur yang panjang...menjalani perawatan dan sembuh...mungkin ini penyebabnya kenapa ayah suka sakit kepala.

Aku pun tamat sekolah, dan bisa melanjutkan sampai D1 jurusan Sekretaris Komputer dengan biaya sendiri terselesaikan ( waktu itu aku sambil bekerja pada waktu malam dan siang ambil kursus )...dan tak makan waktu lama begitu Wisuda ..Sertifikat keluar akupun mendapatkan pekerjaan. Aku bekerja dipulau yang lumayan sunyi tapi aku suka suasananya , sementara adikku baru tamat sekolah menengah dan tak menunggu lama juga dia langsung mendapatkan pekerjaan di pulau Batam waktu itu tahun 1998. Jadi aku dan adikku terpisah pulau..sementara kedua adikku lagi Nur dan Joko masih sekolah...Joko yang masih SD dan Nur SMP. Sementara kakak dan abangku sudah berkeluarga mereka mempunyai kehidupannya sendiri.

Aku, adikku, Nur dan Joko ...kami berempat sangat dekat sekali, bisa dibilang saling pengertian dan saling bantu. Tapi yang paling dekat di hatiku adalah adikku Suharti ....kami sangat dekat sekali.
Zaman aku dulu HP sangat jarang dan mahal ...jadi kami bisa berhubungan hanya melalui Wartel ke perusahaan dan bila ingin menanyakan kabar ke rumah, kami melalui telfon rumah tetangga yang baik hati untuk selalu mengantarkan kepada Ayah kami. bila kami melefon ....kebetulan rumah tetangga kami berdekatan.

Enam bulan berlalu...Ayah mulai sakit kembali, sakit hilang dan datang lagi..ini sering terjadi sampai berjalan kira2 2 tahun. Tepatnya tahun 2002 adikku habis kontrak dibatam dan dia memilih untuk pulang kerumah mencoba mencari pekerjaan ditg pinang agar bisa melihat-lihat. Ternyata Tuhan tak menginginkan ia bekerja melainkan harus dirumah untuk tetap menjaga Ayah yang bisa dibilang sudah mulai sedikit parah sakitnya. Dan Ibu yang mulai tak sabar dengan apa yang terjadi.

5 komentar:

BaS mengatakan...

ini fiktif ato beneran yak??
btw salam kenal....

Muhammad A Vip mengatakan...

di tunggu kelanjutannya bu, pengalaman yang pasti sangat berarti bagi saya yang tak pernah mengalaminya

Harto mengatakan...

kalo bukan cerita fiktif jadi ikut prihatin juga niiih....

trims atas ceritanya yaa... sukses selalu n TETAP SEMANGAT

Unknown mengatakan...

Dengan adanya ujian dan cobaan, menandakan bahwa Tuhan masih sayang sama kita, karena selalu ada hikmah dibalik semua peristiwa. Semoga mb Mulyani sekeluarga diberikan kesabaran.. Amin.

Btw, lucu banget membaca profilenya mb Mulyani, tapi aku bingung.. ini rendah hati ato minder sih ? masa blg tidak cantik, tidak manis, tidak menarik dan membosankan ? :D Bersyukur dan PD aja lagi mb.. karena kecantikan itu hal obyektif, tergantung org yg melihat. Coba tanyain suami mb, pasti akan dibilang klo mb tuh orgnya cantikk banget, aku yakin itu.. :)

Admin mengatakan...

sungguh mengharukan..kita sebagai anaknya sudah berusaha untuk memberikan jalan keluar untuk kesembuhan orang tua apaun kita akan lakuakan, namun jika Allah berkehendak lain..kita tak mampu berbuat apa apa lagi.

Posting Komentar

Sangat berterima kasih sekali bila sahabat mau meninggalkan pesan di postingan ini.
Semoga kita selalu dalam keadaan Sehat Walafiat....Amin..