30 Juni 2010

Andai itu Benar

Tiba-tiba saja aku sudah berada di perkampungan yang sangat asing, sepertinya aku belum pernah ke daerah ini. Aku dan beberapa teman-temanku yang terdampar, meskipun begitu kami menikmatinya karna ' wuahh lokasi perkampungan yang sangat menakjupkan. Dengan warga yang penuh keramahan, sungainya yang belum tersentuh oleh tangan tangan manusia yang jahil serta pemadangan yang indah tanpa erosi.
Aku sempat kaget, wajah di ujung sana..apakah itu dia' seseorang yang sudah lama aku mencarinya..aku melihatnya tanpa mengedipkan mata. Tapi sayang pemuda itu berlalu pergi tapa melihatku dengan teliti. Andai itu benar dia.

Perjalanan di lanjutkan..sampailah di tepian sungai kecil yang mengharuskan kami menggunakan rakit untuk menyebranginya ke sebuah dusun. Lagi-lagi aku kaget..pemuda itu..pemuda yang berdiri di ujung rakit adalah seseorang yang ku kenal, tapi sayang lagi-lagi dia tidak memperhatikan aku.
Senja mulai tanpak, dan matahari pun sedikit demi sedikit mulai meninggalkan peraduannnya. Dengan sayup aku pun mendengar ocehan-ocehan temanku. Suara itu..suara yang sangat aku kenal, suara yang tidak asing lagi di telinga ku...Dia' di balik pintu aku melihatnya, kupandagi dengan ketulusan hati , ternyata benar..pemuda itu adalah seseorang yang pernah singgah di hatiku beberapa tahun yang lalu.

Pada saat aku ingin menghampirinya, sayup-sayup aku mendengar dia menyebut namaku..sedikit bercerita dengan sahabat karibku..ternyata dia tidak ingin aku mengingatnya, dia tidak ingin lagi aku masuk dalam kehidupannya, dia tidak ingin lagi mengenal aku sebagai teman atau seorang wanita yang pernah singgah di hatinya.
Dia kecewa, dia marah, dia sakit hati..dia sengaja tidak mengenal aku saat pertama kali aku memandangnya ke kampung ini.
Sepanjang malam aku hanya terdiam tanpa kata, aku ingin menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi ..tapi kurasa itu hanyalah sia-sia.

Saat aku terbangun, ku cari dia ..aku berlari kesana kemari, ketelusuri desa itu sampai kakiku terluka, aku tidak ingin dia berburuk sangka terhadap aku...mengapa tidak ada satupun warga yang mengenalnya, sampailah di hujung sungai..ternyata ...di hujung sungai dia sudah menungguku, aku melihat dari wajahnya ada banyak kata-kata yang ingin di ucapkannya..tiba-tiba tanpa aku sadar..kakiku terpelet dan terjatuh..sungai yang tenang tiba-tiba menjadi arus deras yang dengan cepat meneggelamkan aku..aku melihatnya, aku mendengarnya..dia memanggilku..sampai akhirnya aku sadar kalau ini hanyalah mimpi.
Mimpi yang selalu menghadirkan ' Pemuda tampan yang tidak pernah berbicara.

0 komentar:

Posting Komentar

Sangat berterima kasih sekali bila sahabat mau meninggalkan pesan di postingan ini.
Semoga kita selalu dalam keadaan Sehat Walafiat....Amin..