10 Februari 2011

Bukan yang Pertama (Part 2)

Hubungan Clara sudah dijalin lebih kurang 4 tahun lebih hingga merasa harus berakhir dan benar2 berakhir memasuki tahun ke 4. Clara sempat kecewa dan putus ada....hari itu ia benar2 ia merasa anak yang paling tidak berguna, sial dan beruntung. Ketika ia benar2 sangat membutuhkan kedua orang tuanya ternyata ditahun yang sama kedua orang tuanya meninggal dunia. Ketika itu Ayah Clara sedang sakit keras tetapi tuhan berkehendak lain sang ibu yang sehat walafiat pergi untuk selama-lamanya dan kemudian beberapa bulan kemudian Ayah Clara menyusul ibu tercinta.

Saat itu Clara benar2 stress dan tidak tahu harus berbuat apa..ia mengharapkan seseorang yang dapat menenagkan hatinya , tentunya selain dari dukungan seorang sahabat, saudara ataupun kekasih yang menurutnya sangat dekat dengannya saat itu.

Azmi tidak datang...tidak juga menelfon atau memberi semangat,....kehadirannya 2 hari setelah meninggal ibunya..itu juga atas saran seorang sahabat Azmi. Clara sedih benar2 sangat sedih..namun ia berusaha untuk tetap kuat dan tidak terjadi apa-apa. Saat itu ia merasa kesedihan tidak perlu ditampakkan atau dibagikan kepada siapapun....bila seseorang dapat mengerti dan memahami tentang sahabatnya maka seseorang itu akan tau apa yang harus ia lakukan kepada sahabatnya yang terkena musibah.

Belalunya waktu , Clara masih sangat mengharapkan kehadiran Azmi hanya saja ia tidak ingin Azmi menjadi terganggu karna hal2 yang sepele....bukan anak2 melainkan sudah menjadi dewasa. Azmi yang menutut Clara sangat memahaminya ternyata tidak...hati dan perasaannya tidak sensitif, apakah dia sudah memiliki seseorang yang lebih baik dari Clara atau tidak ingin Clara menjadi penghalan bagi ia melanjutkan cita-cita.

Terkadang tekat Clara untuk mengikuti Azmi sangat kuat hanya saja seseorang itu tidak menginginkan diikuti. Beberapa tahun ia bekerja Clara mengunjunginya...meskipun begitu Clara merasa itu hanyalah terpaksa ia lakukan untuk menerima kehadiran Clara.

Sering dan sering sekali bahkan...beberapa sahabat Clara mengatakan kalau Azmi dengan wanita lain, saat itu Clara tidak ingin menaggapinya karna Clara hanya berpikir itu hal yang biasa. Tapi lama-kelamaan berita itu semangkin hangat dibicarakan..Clara tetap saja dengan hatinya bahwa Azmi adalah orang yang tidak mungkin meninggalkannya. Meskipun Azmi pernah bercerita ada seseorang yang ingin mendekatinya namun Azmi tidak menanggapinya.

Clara sadar...sangat jauh sekali untuk dibadingkan, dengan usia, wajah, penampilan Clara sangat banyak kekurangan..., namun karna Cinta dan rasa sayangnya yang ia tidak bisa lagi lepaskan Clara lebih rela menahan hati dan perasaan yang selalu saja mengalah dan mengalah.

Ketika malam tiba..Clara selalu saja menahan tangis dalam kesendirian, rela mengantri di telfon umum hanya ingin mendengarkan suara Azmi...Azmi bagi Clara adalah segalanya, seseorang yang sudah sangat dekat di hatinya, mengerti akan keadaannya, suka duka yang dilalui bersama.....karna itu apapun yang menjadi keinginan Azmi diturutinya. Benar kata orang, memberikan segalanya tidak menjamin bahwa seseorang itu bisa setulus hati dan mengerti juga akan menjadi pendamping hidup kita selama-lamanya.

Harus ada yang terkorbankan suatu saat nanti …...ternyata benar. Perasaan Clara harus terkorbankan hanya hal2 yang seharusnya dapat diatasi, namun Clara juga tidak dapat memaksa untuk seseorang itu melakukan hal2 yang tidak mungkin. Saat itu yang diinginkan Clara adalah kepastian , walaupun harus menunggu beberapa tahun atau sampai maut memisahkan ia rela menunggu dengan sabar tanpa membuka pintu hati untuk yang lain. Permintaan dan gertakan Clara dengan kehadiran seseorang ternyata tidak membuat Azmi bisa menjadi pria sejati....

Apakah Azmi merelakannya..

Bersambung...


0 komentar:

Posting Komentar

Sangat berterima kasih sekali bila sahabat mau meninggalkan pesan di postingan ini.
Semoga kita selalu dalam keadaan Sehat Walafiat....Amin..