23 Juni 2010

Wajah Letihmu


Pria yang tidak begitu tua, menyendiri di kamar yang sepi. Setelah kepergian istrinya yang di cinta satu bulan yang lalu. Pria ini menjadi pemurung, sedih berkepanjangan..penyesalan yang tiada henti..
Wajahnya yang begitu letih, serta raut wajahnya yang penuh dengan kekhawatiran..aku tau dia berusaha menyembunyikan kesedihan itu. Sudah 24 tahun aku bersamanya, aku bisa merasakan kecemasan itu.

Wajah letihmu itu belum juga menghilang dalam pandanganku, aku selalu saja jahat ingin rasanya aku tidak melihat wajah tuamu itu. Semua itu ingin rasanya aku lakukan, karna aku tidak ingin ayah melihat kesedihan yang ada di wajahku. Kau yang dulu gagah, kau yang dulu tegas, kau yang dulu sangat keren kini kau terbaring tak berdaya karna penyakitmu...rambutmu yang dulu hitam dan lebat kini tinggal beberapa saja yang tersisa karna gugur, badanmu yang dulu gemuk kini hanya tinggal kulit yang menutupi tulangmu, wajahmu yang mulai keriput, pandangan matamu yang mulai kabur...ah Ayah..kenapa semua ini terjadi padamu.

Aku cemas, aku khawatir, aku sangat takut...aku tidak siap bila Tuhan memanggilmu..kau adalah pelindungku, kau adalah penyemangatku. Aku ingin ayah selalu di sampingku.
Aku ingin Ayah menyaksikan pernikahanku nanti, aku ingin ayah menyambut anak pertamaku...tapi kau hanya “ Diam “ itulah yang bisa kau lakukan sekarang.

Pada saat aku terbangun dari mimpi, aku langsung mencarimu dan ingin memelukmu...aku ingin bilang aku sangat menyayangimu ayah,...walaupun itu tidak bisa lagi kuucapkan.Cintamu pada ibu begitu besar, sehingga kau tidak bisa hidup tanpanya. Aku yang menyayangimu tidak juga kalu pedulikan, tapi aku sadar semua harus aku terima dengan iklas. Semoga tempatmu disana lebih tenang dari dunia ini. Ya Tuhan apakah aku bisa punya cinta yang besar terhadap keluarga ku nanti.

Saat ini, hanya D'oa yang bisa ku berikan, dan bayangan wajahmu yang selalu ku rindukan. Dengan wajah letihmu itu aku mulai menemukan tujuan hidupku, bagaimana mencintai dan menghargai hidup ini.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Wah, Ayah, kausangka istrimu senang kau jadi pemurung begini?

Mulyani - Ibunya Dini mengatakan...

Kurasa tidak, tapi itulah ayah..begitu besar cintanya pada Ibu.

Posting Komentar

Sangat berterima kasih sekali bila sahabat mau meninggalkan pesan di postingan ini.
Semoga kita selalu dalam keadaan Sehat Walafiat....Amin..